TataRias Karakter β€’ Merias karakter berarti mengubah penampilan pemain dalam hal umur, watak, bentuk wajah agar sesuai tokoh. Pengubahan wajah dapat menyangkut aspek umur saja atau aspek lain secara bersama. Tata rias karakter membantu pemain dalam mengungkapkan karakter tokoh.
Bukan hal yang tabu lagi, jika ketika kita melihat sebuah film, para aktor dan aktris menggunakan pakaian dan make-up yang sangat mendukung jalannya cerita. Bahkan ada yang menggunakan pakaian serta make-up yang tak lazim ada dalam kehidupan sehari-hari. Dalam film zombie misalnya. Itulah salah satu fungsi dari penggunaan kostum dan tata rias. Pemegang atau penanggung jawab dari tersediannya kostum dan make-up disebut sebagai penata artistik. Dimana bertugas dalam menyiapkan pakaian yang akan digunakan pemain dari awal hingga akhir cerita, serta berkewajiban untuk merias pemain sama seperti tuntutan dalam sebuah cerita. Adanya kostum dan tata rias ini akan membantu penonton semakin tertarik dengan film yang ditayangkan. Jika kostum dan make up yang digunakan cocok dan terlihat seirama, maka akan membuat ketertarikan penonton dalam melihatnya. Beda halnya jika make up dan kostum yang dipakai oleh pemain tidak sesuai dengan keadaan cerita yang sesungguhnya, maka akan membuat penonton kecewa dan akan menurunkan kualitas film walaupun cerita yang dibuat sangat menarik. Bagi Anda yang lagi bergulat dalam dunia perfilman atau menyukai dunia audio video, tentunya Anda harus paham apa itu kostum dan tata rias, serta bagaimana memberikan kostum dan tata rias yang sesuai dengan cerita hingga bisa diterima baik oleh penonton. Dalam artikel ini, penulis akan mengulan masalah kostum dan tata rias dalam film yang tentunya akan menambah wawasan belajar mu. Kostum dalam film Kostum ialah, segala sesuatu yang dikenakan oleh para pemain baik itu berupa baju maupun aksesoris yang melekat dalam tubuhnya. Termasuk dari aksesoris yaitu seperti tas, sepatu, gelang, kalung dan segala sesuatu yang melekat pada tubuh pemain. Dalam dunia perfilman, baju bukan hanya dijadikan sebagai penutup tubuh, namun baju ini memiliki beberapa fungsi yang tentunya sesuai dengan konteks naratif yang ada. Penggunaan kostum yang tepat akan mampu meyakinkan penonton dalam melihat film yang ada. Karena dengan adanya kostum akan membantu penonton mengetahui siapa tokoh dan latar belakang dari tokoh. Terdapat perbedaan antara kostum masa silam dengan kostum masa kini dan juga kostum masa depan. Kostum pada masa silam mengacu pada dokumentasi yang berhubungan dengan sejarah. Berbeda dengan kostum masa depan yang membutuhkan imajinasi dan kreatifitas pada perancangan nya. Terdapat beberapa fungsi dari kostum yang tentunya akan membantu para penonton diantaranya adalah a. Ruang dan Waktu Sama halnya dengan setting, kostum ini juga merupakan salah satu aspek yang sangat mudah untuk dikenali dan diidentifikasi dalam penentuan ruang dan waktu terjadinya peristiwa. Kostum dan setting lokasi adalah kesinambungan yang tidak dapat untuk dipisahkan karena mereka hidup saling berdampingan. Setting lokasi dan kostum haruslah senada dan seimbang. Seperti contoh ketika membuat film bertemakan sejarah kerajaan, setting yang digunakan harus sesuai dengan latar waktu pada zaman kerajaan dan diimbangi dengan kostum yang dikenakan orang terdahulu pada zaman kerajaan. b. Status Sosial Dengan adanya kostum, maka akan menentukan kelompok, kelas dan status sosial para pelaku cerita. Penggunaan kostum mewah dan megah akan menandakan status sosial kalangan menengah atas, sedangkan penggunaan kostum yang compang-camping akan menandakan status sosial menengah ke bawah. Baca juga Pengertian Mise en scene Penggunaan kostum secara detail biasanya ada pada tokoh utama dalam cerita dari pada tokoh-tokoh yang lainnya. Karena tokoh utama akan membawa jalannya cerita dari awal hingga akhir, oleh karena itu kostum akan menonjol padanya. Jika seorang sineas membuat film yang menceritakan masa silam, maka pemakaian kostum yang berstatus sosial tinggi lebih dominan menggunakan pakaian atau busana yang mewah, megah dan elegan dari pada para dayangnya. c. Kepribadian Pelaku Gambaran karakter dan perilaku tokoh dalam cerita, dapat dijelaskan dengan menggunakan kostum. Setiap karakter tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda satu sama lainnya, hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan kostum yang dikenakan oleh pemain. Hal ini dapat dijumpai dalam film bertemakan remaja, dimana siswa berkaca mata menandakan bahwa siswa tersebut adalah seorang yang suka membaca buku atau kutu buku dan juga siswa yang pintar. d. Warna sebagai simbol Bukan hanya kostum saja, warna dari penggunaan kostum juga akan memberikan sebuah simbol-simbol tertentu yang akan menambah keindahan dari sebuah cerita. Seperti contohnya penggunaan kostum yang berwarna hitam, memiliki simbol yang bermakna sebuah kejahatan, sedangkan untuk penggunaan kostum berwarna putih memiliki simbol yang bermakna sebuah kebaikan. Biasanya penggunaan simbol dengan warna ini dapat dijumpai dalam film fantasi atau pun dongeng. Seperti dongeng bawang merah dan bawang putih contohnya. e. Motif Penggerak Cerita Jika Anda pernah melihat film Cinderela dan sepatu kaca, maka penggunaan kostum itu berfungsi sebagai motif penggerak dalam cerita. Adapun dalam film nenek lampir yang memakai kostum dan memiliki tongkat sihir yang menjadi atribut wajib bagi mereka. Itulah yang dimaksud kostum sebagai motif penggerak dalam cerita, dalam artian bahwa kostum yang digunakan akan berkaitan dalam sebuah adegan cerita dan akan mendukung jalannya sebuah cerita f. Image Dengan penggunaan kostum dapat menjadikan image pelaku cerita atau bintang dalam film yang dimainkan nya. Seperti kostum yang digunakan oleh Batman, Spiderman, Superman dan masih banyak lagi. Baca juga Jenis jenis film Image ini dapat dilihat dari perkembangan dari masa ke masa walaupun kostum yang dikenakan selalu mengalami perubahan, namun penonton tetap saja dapat mengenali tokoh superhero tersebut. B. Tata Rias Tata rias dalam pembuatan film Tata rias ialah sesuatu yang diterapkan dengan tujuan untuk merubah penampilan seseorang, baik itu dari segi umur, wajah, sifat bahkan bangsa agar sesuai dengan tokoh yang diperankannya. Salah satu fungsi dari tata rias adalah untuk menggambarkan luka lebam pada wajah, merubah menjadi sosok yang diinginkan, sosok manusia yang unik, penggambaran usia, bahkan merubah menjadi sosok nonmanusia. Penggunaan tata rias ini didasari karena wajah pemain tidak sesuai dengan karakter atau kebutuhan dalam cerita. Dalam cerita film, biasanya sering dijumpai seorang aktor atau aktris yang memerankan tokoh yang memiliki usia lebih muda atau lebih tua dari usia yang sesungguhnya. Dalam hal inilah tata rias dipergunakan. Baca juga Plot dalam film Dalam film biografi, tata rias karakter ini biasanya digunakan untuk menyamai wajah pemain asli pada tokoh yang diperankannya. Dan dalam film bergenre horor, animasi, superhero menggunakan tata rias ini sebagai metode perubahan wajah nonmanusia yang unik. Dalam film horor biasanya akan banyak ditemui berbagai macam jenis karakter nonmanusia, seperti pocong, kuntilanak, zombie, vampir dan banyak lainnya. Beberapa film, menggunakan tata rias ini sebagai pembeda untuk seorang pemain, jika ia bermain dalam peran yang berbeda dalam satu film atau biasa disebut sebagai multi peran yang dapat dijumpai dalam genre komedi. Antara kostum dan juga tata rias, keduanya memiliki perannya masing-masing dalam pembuatan film dan tidak dapat dihilangkan salah satu diantaranya. Demikianlah artikel mengenai kostum dan tata rias dalam film, semoga artikel ini bermanfaat dan mampu menambah wawasan Anda dalam dunia perfilman. Dan jangan lupa baca artikel kami yang lainnya.
Busanateatrikal adalah tata busana yang khusus digunakan dalam pertunjukan. Berdasarkan desainnya, tata busana teatrikal dapat dibedakan menjadi busana sesaputan, awiran, busana pawayangan bagi peran-peran putra dan busana makamen sabuk lilit untuk peran-peran putri. Busana sasaputan pada dasarnya adalah satu desain busana dengan elemen utamanya saput yang dipasang menutupi badan, dari bawah ketiak sampai ke bawah lutut. Dikutip dari wikipedia, pengertian tata rias adalah suatu aktivitas dalam mengubah penampilan dari bentuk asli yang sebenarnya dengan menggunakan alat bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah dari make up ini lebih sering ditujukan untuk pengubahan bentuk wajah, walaupun sebetulnya seluruh tubuh dapat di hias make up. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari tata rias, maka kalian harus mengetahui beberapa pengetahuan seperti Anatomi untuk memberikan bentuk yang ideal pada anggota tubuh. Karakterisasi warna dan juga garis untuk memberikan karakterisasi atau ciri khas yang personal. Gradasi warna untuk memperhalus hasil akhir dari tata rias. Komposisi warna. Selengkapnya terkait pengertian tata rias, simak ulasan di bawah ini. Pengertian Tata Rias Fungsi Tata Rias Kegunaan Tata Rias Macam – Macam Tata Rias Pengertian Tata Rias Tata rias adalah cara atau usaha seseorang dalam mempercantik diri terutama di bagian muka atau wajah dengan tujuan untuk menghias diri dalam pergaulan. Tata rias dalam seni pertunjukan pada umumnya dibutuhkan untuk menggambarkan / menentukan watak yang nantinya akan berada di atas pentas. Dengan menggunakan seni bahan – bahan kosmetika sehingga menghasilkan wajah peranan yang sesuai adalah tujuan dari tata rias itu sendir. Atau secara umum, tata rias bisa diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah agar menjadi lebih sempurna. Di dalam teater, tata rias memiliki artian yang lebih spesifik, yakni seni dalam mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Sebagai contoh Teater Yunani yang menggunakan topeng lebih besar daripada wajah pemain dengan garis tegas supaya ekspresinya bisa dilihat oleh penonton. Beberapa teater primitive juga memakai bedak tebal yang biasa dibuat dari bahan – bahan alam, seperti tanah, tumbuhan, tulang, bahkan lemak binatang. Info Temukan berbagai macam tips rahasia kecantikan untuk para wanita di Fungsi Tata Rias Tata rias adalah suatu aspek dekorasi yang memiliki beragam keutamaan dimana masing – masing mempunyai keistimewaan dan ciri khas tersendiri. A. Pada Seni Tari Berdasarkan fungsinya, tata rias dibedakan menjadi delapan macam, antara lain 1. Rias Aksen Untuk memberikan tekanan terhadap pemain yang telah mendekati peranan yang nantinya akan dimainkannya. Sebagai contoh pemain orang Jawa yang memerankan orang Jawa hanya diperlukan aksen untuk memperjelas garis – garis pada wajah. 2. Rias Jenis Adalah riasan yang dibutuhkan untuk memberikan perubahan wajah pemain yang berjenis kelamin laki – laki ketika memerankan perempuan, atau sebaliknya. 3. Rias Bangsa Adalah riasan yang dibutuhkan untuk memberikan aksen serta riasan untuk pemain yang memerankan bangsa lain. Sebagai contoh pemain bangsa Indonesia yang memerankan peran bangsa Belanda. 4. Rias Usia Adalah riasan yang mengubah seorang muda remaja/pemuda/pemudi menjadi orang tua usia tujuh puluhan kakek/nenek. 5. Rias Tokoh Dibutuhkan untuk memberikan penjelasan kepada tokoh yang nantinya akan diperankan. Sebagai contoh untuk memerankan tokoh Rahwana, Rama, Trijata, Shinta, Sembadra, Srikandi, tokoh seorang anak sholeh, dan tokoh anak nakal. 6. Rias Watak Adalah rias yang berfungsi sebagai penjelas watak yang akan diperankan pemain. Sebagai contoh dalam memerankan watak putri branyak lincah, putri luruh lembut, putra alus, dan putra gagah. 7. Rias Temporal Riasan yang berdasarkan waktu pada saat pemain melakukan peranannya. Sebagai contoh pemain yang tengah memainkan waktu bangun tidur atau waktu dalam pesta. Kedua contoh itu diperlukan riasan yang berbeda. 8. Rias Lokal Adalah rias yang diperlukan untuk memperjelas keberadaan tempat pemain. Sebagai contoh rias seorang narapidana yang penjara akan berbeda dengan rias selepas keluar dari penjara. Untuk bisa menerapkan riasan yang sesuai dengan peranan tersebut, maka dibutuhkan pengetahuan terkait beragam sifat bangsa, tipe serta watak. Tak hanya itu saja, dibutuhkan pemahaman terkait pengetahuan anatomi manusia dari beragam usia, watak / karakter manusia, dan pada seni pertunjukan tari diperlukan pengetahuan mengenai karakter dan tokoh pewayangan. B. Seni Teater Fungsi tata rias atau make up di dalam teater diantaranya ialah sebagai berikut Untuk menyempurnakan penampilan pada wajah. Untuk menggambarkan karakter tokoh yang diperankan. Memberikan efek gerak terhadap ekspresi para pemain. Memberikan efek garis wajah sesuai dengan tokoh. Menambah aksen dramatik. Fungsi tata rias akan berhasil dengan sempurna jika pemainnya memiliki beberapa syarat watak, tipe, serta keahlian yang diperlukan oleh peranan – peranan yang akan dikerjakannya. Kegunaan Tata Rias Berikut adalah kegunaan tata rias atau make up dalam seni teater, antara lain Untuk merias tubuh manusia Untuk memberikan atau mengatasi efek tata lampu yang kuat. Membuat wajah serta kepala sesuai dengan peranan yang nantinya akan diperankan. Macam – Macam Tata Rias Berikut adalah beberapa macam tata rias secara umum, antara lain 1. Tata Rias Korektif / Natural Tata rias jenis ini memiliki tujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dirasa kurang sempurna. Jenis tata rias wajah korektif adalah jenis tata rias wajah yang paling sering dikerjakan oleh masyarakat. Sehingga, tata rias korektif selalu berkaitan dengan penampilan natural dan juga sederhana. Meski natural, tata rias ini dibuat lebih elegan sebab telah mengoreksi kekurangan serta kelebihan di wajah supaya nampak lebih segar. 2. Tata Rias Karakter Tata rias selanjutnya sering dipakai untuk kepentingan dunia akting dan juga hiburan. Setiap warna serta bahan kosmetik yang dipakai ditujukan untuk membentuk karakter / watak tertentu, sebagai contoh pemakaian eye shadow gelap guna memberi aksen karakter yang galak. 3. Tata Rias Seni Tata rias untuk seni atau styling makeup adalah aktivitas mengubah penampilan murni untuk tujuan seni. Melukis tubuh body painting adalah salah satu contoh dari kegiatan tata rias jenis ini. 4. Tata Rias Fantasi Tata rias fantasi adalah tata rias untuk karakter khusus, sebab akan menampilkan wujud rekaan yang akan mengubah wajah menjadi tidak realistik. Tata rias atau make up yang satu ini menggambarkan tokoh – tokoh yang tidak nyata keberadaannya serta lahir berdasarkan daya khayal semata. Sebagai contoh tata rias badut, horor dan juga binatang. 5. Tata Rias Tradisional / Etnik Tata rias tradisional atau Etnik merupakan sebuah pola yang turun temurun serta selalu dijaga keutuhannya. Tujuan dari tata rias satu ini yakni untuk kemegahan serta kewibawaan dan juga usaha dalam mempercantik diri. Sebagai contoh Tata rias wayang orang, rias manten paes. Klasik Bersumber, kraton. Kerakyatan Bersumbu kepada masyarakat biasa.
Tatarias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain di atas panggung/pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar (Harymawan, 1993: 134).

ο»Ώtarian hanya menghendaki musik pada bagian awal tari, sedangkan untuk selanjutnyatarian tersebut menggunakan penari untuk menggantikan musik atau iringantari. Peranan musik tidak selalu mengikuti gerak tarinya, musik hanya sekedar membantu membuat suasana tertentu seperti yang dikehendaki oleh garapan tarinya. Tata Panggung Suatu pertunjukan selalu membutuhkan tempat atau ruangan untuk menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Penataan panggung untuk pertujukan tari hendaknya tidak menempatkan benda-benda tidak mendukung pertunjukan tari, karena akan mengganggu aktivitas penari. Panggung adalah tempat untuk pertunjukan dua jenis panggung, yaitu panggung tertutup dan panggung terbuka. Panggung tertutup dikenal juga dengan panggung proscenium. Cirinya adalah penari dapat dilihat dari satu arah, yaitu dari depan penonton dan panggung ini berada didalam suatu ruangan yang disebut auditorium. Panggung terbuka adalah panggung di tempat terbuka dan berbentuk arena. Macam-macam arena adalah tapal kuda, lingkaran, setengah lingkaran juga sebuah dari panggung ini adalah penonton dapat dilihat dari segala arah Pekerti, 2008 Tata Rias Walaupun elemen pokok dari seni tari adalah gerak, namun bentuk visualnya tidak bisa lepas dari hubungan seni-seni lainnya, diantaranya seni rupa merupakan faktor yang ikut menyempurnakan wujud sebuah tarian, yaitu tata rias membantu memperkuat ekespresi penari dan untuk menambah daya tarik tari harus kelihatan bersih dan rapi serta garis- garis rias harus jelas sesuai dengan karakter rias dalam pertunjukan tari tidak hanya tata rias wajah, tetapi juga tata rias rambut. Tata rias panggung dibedakan menjadi dua, yaitu tata rias panggungpentas biasa tertutup dan tata rias panggung arena tata rias panggung tertutup dianjurkan agar lebih tebal, karena biasanya penonton melihat pertunjukan dalam jarak yang cukup jauh; sedangkan untuk tata rias arena atau terbuka seringkali penonton berada lebih dekat dengan pertunjukan, sehingga rias tidak perlu terlalu tebal dan yang lebih utama harus nampak lebih halus atau rapi. Ketepatan dan kerapian dalam pemakaian alat rias akan membantu mengekspresikan peranan atau menambah daya tarik penyajian tari Jazuli, 199419-20. Seorang perias wajah memerlukan keahlian khusus dan harus benar-benar memahami anatomi wajah yang dirias, sehingga dapat menghasilkan rias wajah seperti karakter tarinya. Ada tiga jenis tata rias wajah, yaitu 1 rias korektif, 2 rias fantasi dan 3 rias karakter. Rias korektif adalah rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian- bagian wajah yang tidak sempurna. Seperti memperbaiki bentuk alis, bentuk hidung, dan bentuk bibir. Rias fantasi adalah rias wajah hasil dari angan-angan atau imajinasi. Rias karakter adalah rias wajah untuk tujuan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari Pekerti, 2008 Tata Busana

Parapenata dan kru artistik dalam pementasan biasanya terdiri dari manajer panggung, penata musik, penata panggung, penata rias busana, penata lampu, penata properti, dan pekerja panggung (stage crew). Pengertian Tata Lampu Pentas Teater dan Lainnya
Rancangan tata artistik dalam sebuah seni pertunjukan atau pementasan merupakan unsur yang penting. Pasalnya, tanpa adanya tata artistik maka pertunjukan dan pementasan tidak akan sempurna karena tema atau cerita yang ingin disampaikan tidak bisa ditangkap oleh penonton atau audience. Lantas apa itu tata artistik? Pada dasarnya pertunjukan atau pementasan sebuah karya seni baik teater, konser dan lain sebagainya tidak sempurna tanpa adanya tata artistik yang mendukung. Tata artistik dibagi menjadi beberapa bagian lagi yaitu tata panggung, tata busana, tata rias, tata cahaya, dan tata bunyi. Namun unsur tata artistik tersebut akan menjadi lebih berperan apabila penata artistik mampu memanfaatkan dengan baik. Untuk itu, sebelum melakukan pementasan ada baiknya merancang terlebih dahulu tata artistik tersebut menjadi kesatuan yang utuh untuk mendukung sebuah pementasan. Adapun penjelasan bagian dari tata artistik dalam sebuah pementasan adalah sebagai berikut Tata Panggung Tata panggung atau biasa disebut dengan scenery atau pemandangan latar belakang merupakan bagian dari panggung pertunjukan tempat memainkan lakon. Mudahnya tata panggung adalah elemen visual yang berupa suasana tempat sebuah adegan berlangsung. Dengan adanya tata panggung sebuah seni pertunjukan menjadi lebih hidup. Dalam penataannya tata panggung mengikuti prinsip-prinsip ini, antara lain Dapat memberikan ruang yang cukup bagi pemeran lakon untuk bergerak Dapat memperkuat suasana dari adegan yang dipertunjukan Menarik dan tidak monoton Mudah dipahami oleh penonton Sederhana Tidak hanya digunakan sekali Dapat dibongkar pasang dengan mudah Setiap elemen yang dipasang di atas panggung harus berhubungan dengan elemen lainnya Tata Busana Tata busana memiliki pengaruh yang besar terhadap kesan yang ditampilkan seorang pemeran lakon. Tata busana merupakan bagian dari karakter yang dibawakan oleh seorang tokoh. Baca juga Bagaimana Merancang Konsep Pementasan? Agar tata busana dapat menunjang suatu seni pertunjukan busana yang dikenakan oleh pemeran lakon harus memiliki beberapa fungsi, yaitu Dapat menghidupkan watak tokoh Dapat menjadi pembeda antar tokoh Dapat memberikan kenyamanan nagi pemakai busana tersebut Tata Rias Tata rias memberikan efek artistis dan menjadi efek penunjang karakter dari sebuah pementasan seni peran. Tata rias bukan hanya untuk mempercantik tetapi juga digunakan untuk menunjukan karakter dari seorang pemeran lakon. Tata Cahaya Tata cahaya merupakan pengaturan sinar atau cahaya lampu untuk menunjang jalannya pertunjukan. Tata cahaya memiliki fungsi untuk membangun suasana pada suatu adegan yang dibawakan. Selain itu, tata cahaya digunakan untuk menyorot seorang tokoh yang sedang beradegan serta untuk menyinari panggung pementasan. Tata Bunyi Tata bunyi merupakan latar belakang suara yang digunakan dalam sebuah seni pertunjukan. Dalam tata bunyi terdapat beberapa jenis efek bunyi seperti efek dari sebuah pukulan, efek bunyi-bunyian di dalam hutan, ataupun efek bunyi yang dapat membawa sebuah suasana tertentu. Untuk membuat efek bunyi penata musik biasanya akan menggunakan beberapa alat yang dapat memberikan efek bunyi yang diinginkan. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsSeni BudayaSeni PertunjukanTata Artistik You May Also Like
\n tata rias dalam pertunjukan disebut juga
EIDu.
  • 4aeosfixku.pages.dev/297
  • 4aeosfixku.pages.dev/127
  • 4aeosfixku.pages.dev/7
  • 4aeosfixku.pages.dev/152
  • 4aeosfixku.pages.dev/306
  • 4aeosfixku.pages.dev/2
  • 4aeosfixku.pages.dev/6
  • 4aeosfixku.pages.dev/60
  • 4aeosfixku.pages.dev/343
  • tata rias dalam pertunjukan disebut juga